Unda

Rabu, 04 Agustus 2010

KH Rahmat Abdullah: Kebangkitan Islam Hanya Soal Waktu

PEKANBARU – Cita-cita kebangkitan Islam bukanlah mimpi di siang bolong. Ia bisa diwujudkan asal memenuhi syarat untuk bangkit. Selain eksistensi umat yang nyata disetiap aspek kehidupan, kebangkitan juga mensyaratkan bangkitnya ulama dalam memimpin umat. Ulama harus menjadi pelopor kebajikan dan suritauladan. Jika kedua syarat itu terpenuhi, kebangkitan hanya soal waktu.

Demikian orasi yang disampaikan Ketua Majelis Pertimbangan Partai (MPP) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) KH Rahmat Abdullah dihadapan ratusan massa kader PKS di halaman Masjid Baitul Makmur, Jalan Warta Sari, Tangkerang Selatan, Pekanbaru, Riau, Senin (22/9/2003) lalu.



Kehadiran petinggi PKS itu di Pekanbaru adalah dalam rangka safari dakwah dan temu kader PKS se-Pekanbaru.

Menurutnya, kebangkitan Islam bisa tercapai dengan beberapa syarat. Pertama, kebangkitan umatnya, yaitu jika umatnya telah eksis di seluruh aspek kehidupan. Kedua, kebangkitan ulama, yakni jika para ulama mampu memberikan tauladan dalam kepemimpinan. "Kebangkitan umat tidak akan terjadi tanpa kebangkitan ulama. Ulama harus memberikan tauladan dalam memimpin. Sedangkan standar kebangkitan ulama bukan dari segi materinya, tetapi eksisnya aqidah, keimanan, serta akhlaknya. Jika sudah demikian, kebangkitan Islam tinggal menunggu waktu," papar Rahmat yang juga Ketua Yayasan Pendidikan dan Dakwah Iqro, Pondok Gede, Bekasi.

Terkait dengan tuduhan fitnah oleh negara-negara Barat dan sekutunya yang menuduh Indonesia sebagai sarang teroris, Kyai karismatis itu mengatakan bahwa tuduhan itu sebagai bukti ketakutan mereka terhadap kebangkitan Islam di Indonesia. "Hal ini bisa dibandingkan ketika Orde Baru masih berkuasa, berlaku represif terhadap umat Islam tidak pernah kita dengarkan tuduhan-tuduhan dari pihak asing atau luar negeri," ungkapnya.

Ia menghimbau kepada pemimpin negeri ini untuk tetap waspada dan hati-hati, jangan sampai mengorbankan umat Islam lagi. Pesan yang sama juga disampaikan kepada kaum muslimin agar menjaga ukhuwah dan tidak mudah termakan oleh stigma-stigma yang sengaja dihembuskan untuk menyudutkan dan memecahbelah umat Islam. Sedangkan kepada para kader PKS, Rahmat meminta mereka agar lebih giat dalam mendakwahkan Islam kepada umat dengan kesabaran dan senantiasa meminta pertolongan pada Allah SWT.

Ketika ditanya oleh salah seorang peserta tentang dari mana mengajak seseorang untuk mencintai Islam? Beliau memberikan contoh; sesorang yang ingin masuk Islam hanya karena ingin menikah maka yang harus kita lakukan bukanlah menghina atau menolaknya tetapi kita harus menerimanya dan kemudian membinanya terus menerus tentang keislamannya.

"Pintu adalah tempat lewat. Tidak ada orang yang mau berdiam diri di pintu selamanya, walau di pintu rumah sekalipun," jelasnya memberi tamsil. Kader PKS yang telah mengikrarkan diri sebagai da’i harus menjelaskan tentang kesempurnaan (syumuliyatul) dakwah Islam yang bisa menopang kebangkitan Islam yang sedang dinanti, katanya. [Am/Nico Rialdo]

[pks.or.id]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar